Nambak, 7 April 2025 | Ranting Nahdlatul Ulama (NU) Desa Nambak kembali menggelar acara Halal Bihalal di Masjid Jabal Rahmah, Dukuh Masaran, Desa Nambak, Kecamatan Bungkal, Ponorogo. Kegiatan ini telah rutin dilaksanakan selama 33 tahun, menjadi agenda tahunan yang dinantikan warga nahdliyin setempat.
Kegiatan ini terselenggara berkat kerja sama antara Ranting NU dan Pemerintah Desa Nambak. Sejak pagi, puluhan warga dari berbagai jama’ah masjid dan Mushalla mulai berdatangan untuk mengikuti acara yang sarat makna ini. Suasana penuh kehangatan, kebersamaan, dan kekeluargaan sangat terasa selama acara berlangsung.
Ketua Ranting NU Nambak, Rohani, dalam sambutannya menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh elemen masyarakat yang telah berkontribusi.
“Kami bersyukur kegiatan ini tetap bisa dilaksanakan setiap tahun. Harapannya, jamaah yang hadir semakin banyak, dan Desa Nambak bisa menjadi desa yang baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur,” tuturnya.
Dari pihak MWC NU Bungkal, hadir Sekretaris MWC NU, Jemarin, yang juga turut memberikan apresiasi atas konsistensi kegiatan ini.
“Dari seluruh desa di Bungkal, hanya Ranting NU Nambak yang mengadakan halal bihalal seperti ini. Ini patut diapresiasi karena menjadi amal jariyah para pencetusnya. Jangan sampai acara ini bubar, dan semoga terus lestari hingga anak cucu kita nanti,” ujarnya penuh haru.
Selain itu, acara juga diisi tausiyah oleh KH. Hasanun dari Mlarak. Beliau menyampaikan pentingnya menjaga hati, mempererat persaudaraan, dan menjadikan momen Syawal sebagai titik balik meningkatkan kualitas ibadah.
Yang menjadi ciri khas Halal Bihalal di Desa Nambak adalah tradisi membawa ketupat dari rumah masing-masing. Ketupat dalam bahasa jawa Kupat memiliki arti ngaku lepat (mengakui kesalahan) menjadi ikon kultural yang memperdalam makna halal bihalal. Panitia menyediakan lauk secara gotong royong, yang kemudian disantap bersama dalam suasana penuh kekeluargaan.
Kegiatan ini tidak hanya mempererat silaturahmi, tetapi juga memperkokoh nilai-nilai keislaman, tradisi ke-NU-an, dan jati diri masyarakat Desa Nambak sebagai bagian dari Islam Nusantara yang ramah dan penuh hikmah.