Munggu, 9 Maret 2025 | Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWC NU) Kecamatan Bungkal kembali menggelar rangkaian Safari Ramadhan 1446 H, sebuah tradisi tahunan yang rutin dilaksanakan untuk mempererat silaturahmi serta meningkatkan semangat kebersamaan dalam menjalankan ibadah di bulan suci Ramadhan. Kegiatan ini juga menjadi momentum bagi masyarakat untuk mendapatkan siraman rohani dan memperkuat nilai-nilai keislaman dalam kehidupan sehari-hari.
Safari Ramadhan ini dimulai Ahad, 9 Maret 2025 di Musholla An-Ni’mah, Krajan Munggu. Kegiatan akan berlanjut pada Rabu, 12 Maret 2025 di Musholla Baitul Mukhlisin desa Kunti, dan puncaknya akan berlangsung pada Selasa, 18 Maret 2025 di Masjid Al Ikhlas Ringin Surup Kupuk.
Kegiatan dimulai dengan shalat Isya dan Tarawih berjamaah, kemudian dilanjutkan dengan tausiyah yang disampaikan oleh Drs. H. Imam Barokah, M.S.I. Dalam ceramahnya, beliau menyampaikan amalan sunah selama bulan Ramadhan, di antaranya memperbanyak membaca Al-Qur’an, berdzikir, memperbanyak sedekah, serta melaksanakan salat malam dan i’tikaf di masjid. Ia juga menekankan pentingnya menjaga niat yang ikhlas dalam menjalankan ibadah agar mendapatkan keberkahan dan ampunan dari Allah SWT.
Dalam kegiatan ini, Lembaga Amil Zakat, Infaq, dan Shodaqoh Nahdlatul Ulama (LAZISNU) Bungkal turut berkontribusi dengan memberikan paket beras kepada warga yang membutuhkan serta mewaqafkan Al-Qur’an ke musholla yang menjadi lokasi kegiatan. Waqaf Al-Qur’an ini bertujuan untuk menunjang kegiatan ibadah masyarakat, khususnya dalam membaca Al-Qur’an selama bulan Ramadhan.
Kegiatan ini juga diikuti oleh jamaah dari sekitar lokasi acara, serta pengurus ranting NU dari enam desa, yaitu Munggu, Pelem, Bekare, Koripan, Kalisat, dan Bungkal. Kehadiran para pengurus ranting ini semakin menambah semarak acara serta memperkuat jalinan ukhuwah Islamiyah di lingkungan NU Bungkal.
Ketua MWC NU Bungkal, Lukmanul Hadi, dalam sambutannya juga menyinggung tentang reformasi pengurus baru MWC NU Bungkal. Ia menegaskan bahwa dengan kepengurusan yang baru yang belum dilantik ini, diharapkan organisasi dapat berjalan lebih efektif dan memberikan manfaat lebih luas bagi masyarakat. “Reformasi kepengurusan ini adalah langkah strategis untuk memperkuat peran NU di tengah masyarakat. Kami berharap, dengan semangat baru, pengurus bisa semakin aktif dalam menjalankan program-program keagamaan, sosial, dan pendidikan,” ujarnya.
Selain itu, ia juga mengajak seluruh jajaran pengurus untuk menghidupkan NU tidak hanya secara kultural, tetapi juga secara struktural. “NU sebagai organisasi tidak hanya berjalan dalam aspek budaya dan tradisi keagamaan, tetapi juga harus diperkuat dengan sistem struktural yang solid. Dengan kerja sama yang baik antara pengurus di semua tingkatan, NU akan semakin kuat dalam memberikan manfaat bagi umat,” tegasnya.
Kegiatan ini mendapat antusiasme tinggi dari masyarakat sekitar dan diharapkan menjadi momentum untuk meningkatkan ibadah serta mempererat tali persaudaraan di bulan suci Ramadhan.